03 Maret 2009

Perbandingan Persatuan Perjuangan


Perbandingan Persatuan Perjuangan (PP) Indonesia – Persatuan Perjuangan Papua

Untuk perjalanan persatuan perjuangan ini, saya mempunyai sedikit gambaran bagaimana kalau kita bekerja sama dengan organisasi-organisasi sosial yang ada di daerah, namun dibalik semua yang kita lakukan ada maksud dan tujuan tertentu yang kita perlu rahasiakan, maksud yang besar yang tidak boleh diketahui orang atau lembaga yang bekerja sama dengan kita.

Kekalahan dan kemunduran kita adalah pelobi atau diplomat-diplomat kita yang ditempatkan di luar negeri, hampir semuanya yang hanya berpikir tentang kepeentingan diri sendiri ketimbang berpikir untuk perjuangkan hak-hak dasar rakyat, hanya mencari nama dimata internasional (tidak 100% untuk kepentingan rakyat).

Mahasiswa merupakan tulang punggung dari suatu daerah dalam arti bahwa jika mahasiswa itu sendiri mau untuk adanya suatu perubahan maka pasti perubahan itu akan terjadi, namun yang saya bingungkan disini adalah mahasiswa asal Papua yang mana selalu hanya mau untuk berdiam diri ketimbang bergerak. Padahal jika kita berpikir kembali bahwa kita dari Papua dan hal ini terjadi disana maka sudah seharusnya mereka harus berjuang atau turut bercokol dalam Persatuan Perjuangan kita bersama. Karena jika hal ini terwujud maka kita semua juga yang akan menikmati.

Perkembangan Sosial

Masyarakat bukanlah suatu entitas yang abstrak, masyarakat adalah nama yang diciptakan untuk mengacu pada totalitas hubungan dimana manusia hidup. Hubungan sosial ini mengungkap cara manusia melakukan hal bersama, jenis antagonisme dan konflik yang terjadi diantara mereka, intuisi dan aturan perilaku yang dibuat demikian untuk mengatur interaksi antara mereka. Dengan demikian, dalam mempelajari masyarakat, kita mempelajari perubahan perilaku orang yang diperlukan. Dalam proses itu kita dapat mengetahui pola pikir atau tindakan yang berasal dari perubahan dalam diri masing-masing manusia.

Teori Marxisme tentang perubahan sosial, dikenal dengan konsepsi sejarah materialis atau materialisme historis. Pada konsep materialis historis ini ada hal yang perlu kita ketahui, juga tentang perkembangan sosial dan pula perkembangan diri individu. Proses dimana manusia memperoleh mata pencahariannya dari dunia luar (sandang, pangan, dan papan)
(99-100. Marxisme Dan Psikoanalisis, Reuben Osborn)

Ketika kita melihat dan membaca sepengal dari cerita diatas maka kita akan mendapatkan satu kata tentang, bagaimana membangun diri kita untuk berinteraksi dengan orang lain. Kita harus mampu untuk mengembangkan diri kita sendiri, seingga dapat bersaing dan mampu meraih point demi point kemenangan kita yang telah tertunda lama. Kita sebagai manusia dan juga makhluk sosial, namun disisi lain kita adalah individu juga. Semua itu tergantung dari diri kita masing-masing sekaranng mau berkembang atau tidak.

Saya mulai pesimis dengan melihat sikap beberapa teman Papua yang oportunis (tidak ambil pusing ) namun disi lain hanya mau memanfaatkan keringat orang lain dan tak mau untuk bergeraka dan mengembangkan dirinya, padahal jika dilihat, banyak hal yang dapat dilakukan atau dikerjakan guna dapat mencapai tujuan kita bersama.

Seperti yang dikatakan Karl Marx menggunakan logika atas teori materialisme itu sendiri, ia mendefinisikan negara sebagai "hasil pernyataan perjuangan kelas yang tidak dapat didamaikan"(The State Is The Product And The Manifestation Of The Irreconcilability Of Class Antagonism). Sementara Itu Engels Dalam Bukunya Yang Berjudul Der Uspung Der Familie, The Privatiegentums Und Des State (1984), menyebutkan bahwa; negara adalah hasil masyarakat pada suatu tingkat kemajuannya, negara adalah suatu pengakuan bahwa masyarakat ini sudah terlibat dengan pertentangan dengan dirinya sendiri sehingga tidak dapat diselesaikan lagi; sampai negara itu terbelah dua dalam pertentangan dendam kesumat tidak dapat disingkirkan lagi.

Menurut Karl Marx, negara tidak lebih hanya sebagai alat pemaksa yang pada saatnya akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan berkembangnya masyarakat. Bahasa populer yang digunakan adalah " The State Is Nothing But A Machine For The Operation For One Class By Another". Negara adalah suatu mesin yang digunakan oleh kelas lain untuk menindas kelas lain. Sebagaimana diungkapkannya;
"As long as the ploretariat still needs the state, it need it not in the interest of freedom but for the purpose of croushing is antagonists; ang as soon at is becomes posible to speak of freedom, then the state, as such, ceases to exist". (selama kaum ploretar masih memakainya, negara mereka tidak mengekangnya untuk memperjuangkan kebebasan tetapi untuk menindas lawan-lawan, dan pada saat tercapainya maksud tertentu tadi maka kebebasan negara akan lenyap dengan sendirinya).

Prinsip Berbicara (Rencana Dan Strategi)

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kehilangan beberapa prinsip berbicara efektif, prinsip pertukaran interpersonal positif dan prinsip kehidupan yang memuasakan. Biasanya kita terjebak dalam dead line dan tekanan dalam mencari kehidupan, sehingga kita lupa bagaimana menjalankan kehidupan. Hal ini terjadi bukan karena anda kekurangan talenta, kurang mampu, dan kurang kreatif. Tetapi anda belum mengetahui bagaimana memulai, dan mengerti serta mempercayai kekuatan-kekuatan dasar diri anda dan alam semesta. Karena otak bagai bola lampu dan stop kontak, sehingga anda harus percaya pada kemampuan anda untuk menyalakan lampu anda sendiri, tidak peduli apa yang terjadi di sekeliling anda maupun apa yang terjadi pada diri anda.

Untuk membangun rumah impian anda (apa yang di inginkan), pertama-tama anda membutuhkan Rencana. Untuk memenangkan suatu kejuaraan, anda harus menjalankan Strategi. Sudah seharusnya yang ada pertama dalam benakmu adalah rencana dan strategi sebagai pikiran, konsep, atau visi tentang bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Beegitu anda secara sengaja berniat untuk menggunakan pengalaman kekalahan masa lalu sebagai motivasi untuk mengembangkan diri dan bukan sebagai alasan untuk membatasi, maka anda akan sampai pada kekuatan kreatif anda. Begitu anda berkonsentrasi terhadap posibilitas dan bukan probabilitas, maka anda akan menjernihkan visi dan anda akan dekat pada kesuksesan. Karena tidak ada orang lain yang mampu merintangi jalan anda selain pikiran dari diri anda sendiri.

Ketika anda bekerja dengan sebuah rencana, dan berusaha agar dapat melaksanakan rencana tersebut maka talenta anda akan naik kepuncaknya.

Ketika anda berpikir dalam beberapa level sekaligus, anda akan meningkatkan produktifitas anda, dan merasa lebih baik dengan diri anda. Anda akan memproduksi lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik, jika visi dan benak anda jernih.

(Kennet Wydro, Seni Berbicara; 2005, Cinta Pena, hal 97-99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar