KU TAK MENGERTI
Aku mengenalmu kasih, aku mengerti dan bahkan memahami apa yang ada dalam benakmu, ataupun sesuatu yang akan engkau kerjakan dan lakukan. Kata seorang sahabat kepadaku, entah memang benar dia memahami atau hanya sebatas sebuah ungkapan, namun demikianlah seuntai kata yang di ucapkan dari bibirnya sebelum kemudian dia pergi dan menghilang dari jangkauan mata dan kehidupanku, dan aku tidak tahu lagi sedang apa dan dimana dia sekarang
Sejak saat itu pula dia pergi dari sisiku, tanpa pesan ataupun sebuah alasan yang pasti bagiku, yang dapat meyakinkan diriku bahwa aku telah melakukan sebuah kesalahan yangat fatal bagi perjalanan kisah ini, sehingga membuat dia pergi dariku. Namun inilah realitas kehidupan yang aku alami. Hari-hariku pun terasa sepi seakan tak ada lagi kehidupan dalam dunia ini, sunyi, sepi dan juga gelisah yang selalu hadir menemani kesendirianku. Disaat hatiku mulai gundah, hanyalah tembok dan perabot ruang kamar yag menjadi sasaran tertujunya tatapan mataku, pikiran pun mulai melang-lang buana sendiri tanpa arah yang pasti dan apa yang menjadi fokus dalam pikiranku, hanya yang selalu timbul di dalam pikiranku saat-saat itu adalah; seandainya tembok serta perabot yang ada dalam ruangan kamar ini menpunyai telinga, mulut dan juga mata, mungkin mereka telah mendengarkan jeritan batinku ini, melihat kegelisahan yang aku alami, serta mungkin mereka telah memberikan aku semacam suatu pengertian atau alasan ataupun bukti yang kuat kepadaku, agar aku pun dapat mengerti tentang dirinya dan kesalahan yang aku lakukan pada dirinya.
Kenangan indah yang telah kita lalui bersama, terkadang membuat senang, terkadang juga membuat sedih, biarpun demikian kita selalu jalani bersama dan rasakan pahit serta manisnya kata Cinta itu bersama. Walaupun dia hanya hadir untuk jedah sejenak dalam kehidupanku dan membuka ruang hatiku tentang cinta yang lama telah aku kunci dan kuburkan dalam bilik hatiku yang paling terdalam, sehingga membuat aku bisa bangkit kembali dari tidurku yang panjang. Namun kini semuanya telah berubah sebab cinta yang dahulu indah kini telah menjadi kelabu….. sehingga kini aku hanya dapat menyimpan wajahnya dalam ingatan dan lamunanku, karena kini dia tidak bersamaku lagi dan telah menjadi milik orang lain. Walaupun demikian kisah indah yang telah di lalui bersama tidak dapat dihapus secepat yang dipikirkan (lagunya PETERPAN; Menghapus Jejakmu) dari dalam otak ini. Namun aku harus relakan kepergian dia, sebab itu adalah pilihan serta keputusannya, seperti ada pepatah mengatakan; “Cinta Belum Tentu Bersatu”. Dalam setiap langkah perjalanan kisah ini, telah memberikanku pelajaran yang sangat berarti dalam hidupku, sehingga aku patut berterima kasih untuk dia yang telah menemani aku menjalani kisah ini. Karena itu aku ingin mengatakan bahwa; “Sahabat, sisikanlah sedikit ruang dibilik hatimu yang paling dalam, agar akupun dapat melabuhkan kapal persahabatanku, di dermaga Cinta mu”.
Sejak saat itu pula dia pergi dari sisiku, tanpa pesan ataupun sebuah alasan yang pasti bagiku, yang dapat meyakinkan diriku bahwa aku telah melakukan sebuah kesalahan yangat fatal bagi perjalanan kisah ini, sehingga membuat dia pergi dariku. Namun inilah realitas kehidupan yang aku alami. Hari-hariku pun terasa sepi seakan tak ada lagi kehidupan dalam dunia ini, sunyi, sepi dan juga gelisah yang selalu hadir menemani kesendirianku. Disaat hatiku mulai gundah, hanyalah tembok dan perabot ruang kamar yag menjadi sasaran tertujunya tatapan mataku, pikiran pun mulai melang-lang buana sendiri tanpa arah yang pasti dan apa yang menjadi fokus dalam pikiranku, hanya yang selalu timbul di dalam pikiranku saat-saat itu adalah; seandainya tembok serta perabot yang ada dalam ruangan kamar ini menpunyai telinga, mulut dan juga mata, mungkin mereka telah mendengarkan jeritan batinku ini, melihat kegelisahan yang aku alami, serta mungkin mereka telah memberikan aku semacam suatu pengertian atau alasan ataupun bukti yang kuat kepadaku, agar aku pun dapat mengerti tentang dirinya dan kesalahan yang aku lakukan pada dirinya.
Kenangan indah yang telah kita lalui bersama, terkadang membuat senang, terkadang juga membuat sedih, biarpun demikian kita selalu jalani bersama dan rasakan pahit serta manisnya kata Cinta itu bersama. Walaupun dia hanya hadir untuk jedah sejenak dalam kehidupanku dan membuka ruang hatiku tentang cinta yang lama telah aku kunci dan kuburkan dalam bilik hatiku yang paling terdalam, sehingga membuat aku bisa bangkit kembali dari tidurku yang panjang. Namun kini semuanya telah berubah sebab cinta yang dahulu indah kini telah menjadi kelabu….. sehingga kini aku hanya dapat menyimpan wajahnya dalam ingatan dan lamunanku, karena kini dia tidak bersamaku lagi dan telah menjadi milik orang lain. Walaupun demikian kisah indah yang telah di lalui bersama tidak dapat dihapus secepat yang dipikirkan (lagunya PETERPAN; Menghapus Jejakmu) dari dalam otak ini. Namun aku harus relakan kepergian dia, sebab itu adalah pilihan serta keputusannya, seperti ada pepatah mengatakan; “Cinta Belum Tentu Bersatu”. Dalam setiap langkah perjalanan kisah ini, telah memberikanku pelajaran yang sangat berarti dalam hidupku, sehingga aku patut berterima kasih untuk dia yang telah menemani aku menjalani kisah ini. Karena itu aku ingin mengatakan bahwa; “Sahabat, sisikanlah sedikit ruang dibilik hatimu yang paling dalam, agar akupun dapat melabuhkan kapal persahabatanku, di dermaga Cinta mu”.
“Kemarin adalah sejarah, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah misteri, sehingga tidak ada salahnya kita mencobanya hari ini untuk menentukan hari esok yang lebih baik”
By. Mr.Tigma/Erick
By. Mr.Tigma/Erick